![]() |
Masa MAHAsiswa adalah masa transisi sekaligus masa kegemilangan. Dikatakan masa transisi karena masa ini adalah masa teranspormasi dari masa SMA menuju masa kuliah, masa MAHAsiswa tentu jelas berbeda dengan masa SMA. Masa MAHAsiswa merupakan masa dimana kita berhak memilih jalan entah itu jalan lurus, keal keol atau bercabang. Disamping itu, pada masa MAHAsiswa ,Dimasa ini bisa melakukan banyak hal yang produktif dalam hidupnya.
Kekuatan fisik yang mendukung, juga semangat muda yang menggelora, menjadikan mahasiswa sebagai tonggak peradaban.
Beradab atau tidaknya suatu bangsa, dapat dilihat dari perilaku pemudanya, terlebih pada aspek moral dan akhlaknya atau budi pekerti luhur. Bangsa yang memiliki pemuda yang santun, pekerja keras dan bertanggung jawab serta mempunyai loyalitas tinggi, maka dapat dipastikan bangsa itu ke depannya akan menjadi bangsa yang bermartabat.
Sebaliknya, jika generasi penerus bangsa atau lebih tepatnya para pemuda memiliki akhlak yang menyimpang, tidak menutup kemungkinan bangsa akan semakin mudah melahirkan degradasi moral yang tidak sesuai norma-norma pada diri pemuda ( MAHAsiswa).
Dizaman yang serba modern ini, MAHAsiswa semakin lupa dengan apa yang seharusnya mereka kerjakan sebagai generasi penerus; kewajiban belajar, patuh pada orang tua dan juga agama Dan segala permasalahan yang ada di tataran pemerintah maupun rakyat. Para MAHAsiswa sekarang lebih mementingkan hura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi ke depan setelah apa yang mereka lakukan. Padahal, selain merugikan diri mereka sendiri, juga dapat merugikan bangsa dan tempat dimana mereka tinggal. Hal inilah yang paling ditakutkan; moral bangsaTerbengkalai.
Pemuda (MAHAsiswa) adalah harapan bangsa. Di pundaknyalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa.saat ini terjadi yang namanya kemajuan dalam penurunan moral MAHAsiswa (Degradasi moral MAHAsiswa), hal ini dapat diartikan bahwa moral mahasiswa pada saat ini terus menerus mengidap penurunan kualitas atau kemajuan dalam penurunan moral mahasiswa ( degradasi ) dan tampaknya semakin tidak terkendali.
Penurunan kualitas moral terjadi dalam segala aspek,mulai dari etika dan tutur kata dan saca berpakaian. Dapat kita lihat hampir 80% MAHAsiswa baik yang perguruan tinggi negeri maupun swasta, kebanyakan dari mahasiswa terhedonisme oleh mobile phone, dan condong membuat mereka terbuai berfacebook ria dan bergame online.
Terdiamnya MAHAsiswa membuat segala problem meraja lela , kini MAHAsiswa diam,,, diam adalah hal yang dilakuakan oleh MAHAsiswa, akademis menjadi hal utamanya. organisatoris, agamis, condong ditinggalkan.
Padahal di dunia masyarakat hanya 20% illmu akademis dipakai, selebihnya ilmu organisasi dan ilmu agama.
Dibenak MAHAsiswa, belajar giat lulus tepat waktu, untuk starata 1 nya, tidak ada kritik, tidak ada kata demonstrasi semua terhedonisme. dalam jalanan lenggang MAHAsiswa banyak diam melihat realitas masyarakat yang terseketsa penuh derita, yang seharusnya peran MAHAsiswa dibutuhkan.
Kini tidak ada lagi MAHAsiswa yang bertengkar dengan aparat, kini tidak ada lagi MAHAsiswa yang keluar dengan almamaternya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dan bahkan daqwa daqwa kebenaran sudah jarang mungkin sudah hilang ditelan zaman. Kini para kaum kaum kapitalisme di negeri ini bisa tertidur nyenyak, tanpa memikirkan nasib bangsanya, karena para MAHAsiswa sudah mereka ninaboboin, dan segala kegiatan mereka ciptakan atas dasar huru hara. bangkitlah wahai kawan kawan mahasiswa, jangan terlalu lama terbuai dengan keninaboboan yang mereka ciptakan, karena kalau terlalu lama dan setelah kalian sadar, bangsa ini akan mengkonsumsi derita dan derita rasa duka.
Malang, 16 / 12 / 2017
Kekuatan fisik yang mendukung, juga semangat muda yang menggelora, menjadikan mahasiswa sebagai tonggak peradaban.
Beradab atau tidaknya suatu bangsa, dapat dilihat dari perilaku pemudanya, terlebih pada aspek moral dan akhlaknya atau budi pekerti luhur. Bangsa yang memiliki pemuda yang santun, pekerja keras dan bertanggung jawab serta mempunyai loyalitas tinggi, maka dapat dipastikan bangsa itu ke depannya akan menjadi bangsa yang bermartabat.
Sebaliknya, jika generasi penerus bangsa atau lebih tepatnya para pemuda memiliki akhlak yang menyimpang, tidak menutup kemungkinan bangsa akan semakin mudah melahirkan degradasi moral yang tidak sesuai norma-norma pada diri pemuda ( MAHAsiswa).
Dizaman yang serba modern ini, MAHAsiswa semakin lupa dengan apa yang seharusnya mereka kerjakan sebagai generasi penerus; kewajiban belajar, patuh pada orang tua dan juga agama Dan segala permasalahan yang ada di tataran pemerintah maupun rakyat. Para MAHAsiswa sekarang lebih mementingkan hura-hura daripada menjalankan kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadi ke depan setelah apa yang mereka lakukan. Padahal, selain merugikan diri mereka sendiri, juga dapat merugikan bangsa dan tempat dimana mereka tinggal. Hal inilah yang paling ditakutkan; moral bangsaTerbengkalai.
Pemuda (MAHAsiswa) adalah harapan bangsa. Di pundaknyalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanya hancur, maka hancurlah bangsa.saat ini terjadi yang namanya kemajuan dalam penurunan moral MAHAsiswa (Degradasi moral MAHAsiswa), hal ini dapat diartikan bahwa moral mahasiswa pada saat ini terus menerus mengidap penurunan kualitas atau kemajuan dalam penurunan moral mahasiswa ( degradasi ) dan tampaknya semakin tidak terkendali.
Penurunan kualitas moral terjadi dalam segala aspek,mulai dari etika dan tutur kata dan saca berpakaian. Dapat kita lihat hampir 80% MAHAsiswa baik yang perguruan tinggi negeri maupun swasta, kebanyakan dari mahasiswa terhedonisme oleh mobile phone, dan condong membuat mereka terbuai berfacebook ria dan bergame online.
Terdiamnya MAHAsiswa membuat segala problem meraja lela , kini MAHAsiswa diam,,, diam adalah hal yang dilakuakan oleh MAHAsiswa, akademis menjadi hal utamanya. organisatoris, agamis, condong ditinggalkan.
Padahal di dunia masyarakat hanya 20% illmu akademis dipakai, selebihnya ilmu organisasi dan ilmu agama.
Dibenak MAHAsiswa, belajar giat lulus tepat waktu, untuk starata 1 nya, tidak ada kritik, tidak ada kata demonstrasi semua terhedonisme. dalam jalanan lenggang MAHAsiswa banyak diam melihat realitas masyarakat yang terseketsa penuh derita, yang seharusnya peran MAHAsiswa dibutuhkan.
Kini tidak ada lagi MAHAsiswa yang bertengkar dengan aparat, kini tidak ada lagi MAHAsiswa yang keluar dengan almamaternya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dan bahkan daqwa daqwa kebenaran sudah jarang mungkin sudah hilang ditelan zaman. Kini para kaum kaum kapitalisme di negeri ini bisa tertidur nyenyak, tanpa memikirkan nasib bangsanya, karena para MAHAsiswa sudah mereka ninaboboin, dan segala kegiatan mereka ciptakan atas dasar huru hara. bangkitlah wahai kawan kawan mahasiswa, jangan terlalu lama terbuai dengan keninaboboan yang mereka ciptakan, karena kalau terlalu lama dan setelah kalian sadar, bangsa ini akan mengkonsumsi derita dan derita rasa duka.
Malang, 16 / 12 / 2017
0 komentar:
Posting Komentar