bang_Candra95
Sang puitis dan sekaligus sang parlemen jalanan mencoba menafsirkan siklus waktu yang selalu istiqomah berjalan pada rutenya.menafsirkan rasa kopi dan rasa cuaca yang secara perlahan menusuk tulang hingga ke sum sum. Generasi seakan akan kehilangan jati diri, bagaikan secangkir kopi tanpa asupan gula terasa hampa.
Malam yang tidak mendiskriminasi gulita
Di penghujung malam, ditempat panggung keramaian, iya sebut saja kedai kopi,,ditempat ini sang puitis saling berdealektika satu sama lain tentang kemajuan dalam penurunan moral kaum generasi. Katanya di pundak mereka beban moral bangsa bertumpuk katanya beradap atau tidaknya suatu bangsa di lihat dari generasinya.
Tapi kenapa Generasi di jajah dengan sistem sistem generasi dininaboboin,generasi diracun, dan seakan akan dihilangkan jati dirinya. Kini para kaum kapitalis legah melihat ketidak berdayaan generasi kaum kapitalis berpesta pora merayakan kemenangannya.
kini tidak ada lagi yang prontal terhadap sistem
yang menyensarakan. Sang puitis merangkak merekonstruksi moral generasi, konstruksi moral yang di hancurkan oleh antek yang tidak bertanggung jawab. Mungkin dengan bersajak dan berdialog,menjadi satu stimulus untuk merekonstruksikan kembali.
yang menyensarakan. Sang puitis merangkak merekonstruksi moral generasi, konstruksi moral yang di hancurkan oleh antek yang tidak bertanggung jawab. Mungkin dengan bersajak dan berdialog,menjadi satu stimulus untuk merekonstruksikan kembali.
ketika hukum nowton 3 tidak lagi relevan, maka sudah sepatutnya generasi melawan.
Tapi apalah daya generasi yang seakan akan dipenjara, iyah,,,dipenjara di balik jeruji kota, Dengan sistem yang begitu seksi dan begitu bahenol. Generasi di giring ke zona kehedonismean.
Kini tidak ada lagi daqwa daqwa demonstran tidak ada lagi lantunan ayat ayat kebenaran. Kini generasiku condong ber-facebook ria, ber-game online. Mereka tertikam ambisi, mereka berada pada zona nyaman namun tidak aman.
0 komentar:
Posting Komentar