Malam ini, lagi lagi kuperintahkan tangan ini untuk menulis tentangmu dalam sebuah wadah kertas putih polos.
Ayah,,,,
Apa kabar, aku berharap mudah mudahan engkau selalu dalam lindungan yang maha pelindung, dalam diam ku merindu, rindu akan canda tawamu, rindu akan marahmu,rindu akan segala hal tentangmu.
Entah mengapa, penyakit yang mengatas-namakan rindu, lagi lagi menyerangku.
Ingin ku obati penyakit ini melalui sebuah pertemuan, tapi apalah dayaku yang hanya bisa menyelipkan berbait bait doa untukmu
di waktu sholatku.
Ayah,,,,
Terimakasih sudah selalu setia mengajariku tentang susahnya mencari nafkah.
Terimakasi juga sudah selalu mengajariku tentang problematika kehidupan walau, ku tau tidak dengan kata terimakasih untuk membalasnya, tapi untuk saat ini hanya dengan kata terimakasi yang menjadi perwakilan syukurku kepadamu.
Ayah,,,,,
Maaf jika sampai saat ini aku belum bisa membahagiakanmu, maaf jika selama ini aku selalu membuatmu marah, yang jelas membahagiakanmu adalah visi misi utamaku.
Malang,06/02/2018
0 komentar:
Posting Komentar