Siklus waktu berjalan begitu cepatnya, secara tidak sadar yang dekatpun mulai menhghilang. Aku yang tertikam sunyi dalam kekosongan terpenjara dalam angan, angan yang begitu ambisi namun belum sempat kurealisasi, bukan lantaran tak punya aksi untuk realisasi, tapi aku lebih memilih tradisi ngopi dan berdiskusi agar imajinasi tak menjadi basi.
Semua hal tentang segala hal adalah ilmu namun tidak banyak orang yang mengetahuinya,
mungkin lantaran sifat kehedonismean yang membabibuta. Kucoba paksakan imajinasi berdiskusi dengan intuisi dan mengonsep ilustrasi agar dapat menjadi diksi dan akan ku promosi melalui
bait bait puisi yang dapat kau nikmati dalam kenyamananmu nanti.
Mungkin anda menganggapnya, ini suatu hal yang sangat bodoh, iyaaah,, anggapan anda benar.
Aku hanyalah insan yang sangat kurang dalam segala hal, dengan kekuranganku dan kebodohanku menjadi saksi bisu bahwa inilah aku.
Bersajak tentang jejak diri yang di diskriminasi oleh sang waktu. Inilah aku,, yang hanya bisa menyelipkan keluhan dalam bait bait puisi.Inilah aku,, yang secara diam diam diperbudak oleh sajak sajak.Inilah aku,, yang selalu bercerita memalui prantara aksara. Inilah aku,, yang memanfaatkan sastra sebagai ladang dalam berkarya bagiku ke-semuanya itu hanyalah hobi yang ter-asupi seni.
Malang, 05/03/2018
0 komentar:
Posting Komentar