![]() |
Mengapa di era keterbukaan politik dan demokrasi ini, kita sering kali menemukan masalah masalah yang hakikatnya sama dengan masalalu.
Bagaimna semua itu kita refleksikan dengan perkembangan sosial politik kita sekarang.
Sejarah politik sejak reformasi sesungguhnya masi dominasi oleh corak hubungan noepatrimonialistik, patrimonial merujuk pada max weber, menjelaskan sekelompok ninggrat yang memposisikan dirinya lebih tinggi ketimbang yang lain.
Ekspresi- ekspresi hubungan noepatrimonialistik yang paling nampak sering kali tercermin dalam partai-partai politik yang mengabaikan terhadap mekanisme demokrasi internal. Disisi lain, pola koalisi politikpun mengarah pada pola kartelisasi, dimana antara aktor bekerjasama layaknya kerja sama dalam bisnis.
Persoalan politik di negeri ini tentu bukan hanya masyarakat politik saja, konsolidasi demokrasi terkait politik tentu melibatkan oknum oknum lainya. Selain masyarakat politik adapun oknum oknum yang ikut berperan di dunia politik yakni: masyarakat sipil, supermasi, hukum aparat Negara, masyarakat ekonomi.
Mereka tidak boleh semata mata memperkuat nilai kuasa dan ekonomi saja. Sebab kalau itu yang terjadi tentu merupakan masalah besar, selain demokrasi tak kunjung dewasa, seharusnya oknum oknum tersebut berpotensi mendorong penguatan kelembagaan ekstrqktif dalam sekala yang luas
Tetapi dunia politik sekarang diartikan sebagai lahan bisnis bagi para kaum kaum penguasa negeri ini. Dalam konteks inilah, melalui perspektif nilai politik, kita bisa belajar betapa pentingnya mengimbangkan nilai nilai tersebut. Tak sekedar nilai kuasa dan ekonomi, kita sebagai pemuda bangsa harus bertanggung jawab atas masa depan demokrasi dan keberlangsungan bangsa ini..
Melalu ikhtiar ikhtiar kebudayaan yang saling berkaitan dengan nilai tersebut. Melalui contoh dan perbuatan nyata, kita sebagai anak bangsa di tuntut untuk itu..Karna di tangan kitalah tergenggam arah bangsa ini
# Kalau anda pingin dikenal oleh banyak orang maka menulislah...
0 komentar:
Posting Komentar