Dengan membaca, wawasan anda bertambah. dan menulis adalah sebuah stimulus agar eksistensi anda bisa dirasakan oleh banyak orang.

Blogroll

Rabu, 24 Januari 2018

Menjadi Aku tidaklah mudah





Tak terasa gelap pun jatuh, ku mulai beranjak dari aku yang begitu payah setengah lemah lalu bersajak tentang betapa menjengkelkannya menjadi aku. Tidak mudah menjadi aku, yang sedang berkelahi dengan waktu dan terperangkap dikota tua. Tidak mudah menjadi aku, terperangkap di kota tua yang penuh dengan dinamika pahit manis kehidupan kujalani hanya sekedar bertahan hidup dan menghakimi ILmu untuk kubawah pulang ketanah kelahiranku.

Tidak mudah menjadi aku, harus kupertanggung jawabkan beban moral dari orang tua, harus kupertanggung jawabkan beban moral jadi MAHAsiswa. Aku mungkin punya mental yang lebih kuat di banding mereka mereka yang menetap di ketiak orang tua. Tidak mudah menjadi aku, Menyembunyikan masalah dan berupaya menyelsaikannya sendiri, tanpa harus menyusahin orang lain.

Tidak mudah menjadi aku, harus membendung rindu,,,, iya rindu, rindu yang kadang kadang membuatku stres dan bahkan aku kebingungan, bagaimana aku menjamunya, bertumpuk tumpuk dan bahkan berjuta juta rindu, tubuh ini sudah lelah dan bahkan mau runtuh lantaran tak kuasa menampung banyaknya rindu, ingin rasanya kulepas rindu ini melalui sebuah pertemuan, tapi apalah dayaku yang hanya bisa mendoakanmu dari kejahuan. Tidak mudah menjadi aku, harus berjuang mati - matian, aku rela tidak mandi, aku rela tidak makan, aku rela tidak tidur hanya sekedar untuk mendapat nilai dan gelar sarjana.



      
Share:

Minggu, 21 Januari 2018

Sajak Si Gadis Kecil


By :KR


                 Pujangga,,, Seorang Jagal dengan pisau dan kapak. Mengepak, bahkan buka lapak. Pasar moral dan pencitraan. Memanusiakan manusia katanya. Nyatanya, muhasabah diri seakan menjadi duri yang terlihat indah pada tangkai mawar. Seakan jadi penawar. Jika sendiri membaca. Berdua berdiskusi maka boleh lah aksi. Aksi akan menghasilkan reaksi (boleh jadi).

Eits,  sabar dulu anak muda. Jangan lupa birokrasi pasti mengawasi tanpa antisipasi terjadilah demokrasi. Jangan main jauh-jauh katanya, "kau masih anak kemarin sore".

Maka pulanglah dia ke pulau kapuk yang sedikit empuk dengan memupuk pemikirannya agar tak menjadi lapuk. Jika nyaman jadi zonamu maka siaplah menjadi mental kerupuk.

Ah,  dikatakan atau tidak tetaplah cinta katanya.

Sayangya,  Jika cinta bertepuk sebelah tangan bagaimana?
Trotoar-trotoar jalanan mulai ramai, gubuk-gubuk kecil mulai mengelar tikar dan saling tukar.
Jati diri mulai dicuri oleh pemeran utama : Read; Penguasa. Maka, gigit jari dalam pertarungan sengit. Antara kelam dan tenggelam. Bius atau terbius. Biar kuperjelas menjadi candu dan akan ku adu.

Hilang nak karaktermu kata ibuku,  namun jawabku dengan senyum dan berkata dalam hati; "sabar bu, ini bahagiaku". Sesederhana itu. Padahal pertiwiku sedang membeku karna tak ada hangat moral di dalamnya. Akidah digadai, dengan seperangkat piutang. Pincang sudah. Maka kutub-kutub merana oleh singga sananya.


Pagi enggan bermalam pada mimpi-mimpi yang belum usai, berkelana kemana-mana, hingga akhirnya selesai.

Gedung-gedung gagah menyapa pagi ini.
Belum cukup usai ataupun memulai. Karna pemeran utama dengan sorban putih belum terlihat. Diamati dari jauh politisi beserta situasi oleh seorang polisi yang memulai diskusi.

Berpikir kikir dengan celahku.

Sudahlah, bumi hanyalah panggung bagi punggung-punggung kangkung yang datang dan pergi seperti jelangkung. Selamat pagi mata-mata cekung dengan lensa cembung. Karna tafakur, belum bisa jadi tolak ukur apalagi besyukur bagi tukang cukur untuk berlibur. Selamat tidur penghibur malam  bagi jendela-jendela malam yang terbuka dan tertutup di pagi ini.

Share:

Sajak Sajak Liar Tentang kehilangan Jatih Diri Sang Generasi


bang_Candra95



  Sang puitis dan sekaligus sang parlemen jalanan mencoba menafsirkan siklus waktu yang selalu  istiqomah berjalan pada rutenya.menafsirkan rasa kopi dan rasa cuaca yang secara perlahan menusuk tulang hingga ke sum sum. Generasi seakan akan kehilangan jati diri, bagaikan secangkir kopi tanpa asupan gula terasa hampa.

Malam yang tidak mendiskriminasi gulita
Di penghujung malam, ditempat panggung keramaian, iya sebut saja kedai kopi,,ditempat ini sang puitis saling berdealektika satu sama lain tentang kemajuan dalam penurunan moral kaum generasi. Katanya di pundak mereka beban moral bangsa bertumpuk katanya beradap atau tidaknya suatu bangsa di lihat dari generasinya.

Tapi kenapa Generasi di jajah dengan sistem sistem generasi dininaboboin,generasi diracun, dan seakan akan dihilangkan jati dirinya. Kini para kaum kapitalis legah melihat ketidak berdayaan generasi kaum kapitalis berpesta pora merayakan kemenangannya.


kini tidak ada lagi yang prontal terhadap sistem 
yang menyensarakan. Sang puitis merangkak merekonstruksi moral generasi, konstruksi moral yang di hancurkan oleh antek yang tidak bertanggung jawab. Mungkin dengan bersajak dan berdialog,menjadi satu stimulus untuk merekonstruksikan kembali.

ketika hukum nowton 3 tidak lagi relevan, maka sudah sepatutnya generasi melawan.

Tapi apalah daya  generasi yang seakan akan  dipenjara, iyah,,,dipenjara di balik jeruji kota, Dengan sistem yang begitu seksi dan begitu bahenol. Generasi di giring ke zona kehedonismean.



Kini tidak ada lagi daqwa daqwa demonstran tidak ada lagi lantunan ayat ayat kebenaran. Kini generasiku condong ber-facebook ria, ber-game online. Mereka tertikam ambisi, mereka berada pada zona nyaman namun tidak aman.








Share:

Sabtu, 13 Januari 2018

Hujan Membawa Sekeping Kerinduan



bang_candra95


               Hujan ini turun begitu derasnya membasahi sebagian sudut kota tua ini, sang hujan yang di temani angin kencang dan kilat petir, membawa sekeping ingatan tentang masa lalu yang lama terperangkap di balik jeruji kota tua.

jarum jampun mulai berpindah tempat, menunjukan pukul 2:28 wib, ngantukpun tak kunjung datang tenggorokanku kering dan kau selalu melintasi rute pikiranku.


Masih tersisa bekas air hujan yang singgah di lembar dedaunan, bertuliskan seuntai bait puisi yang lahir dari rahim kerinduan. Aku menuliskan tentang dirimu dalam puisi hujan, tentang angin yang membelai pucuk pepohonan menyonsong pagi agar malam menghilang.


Aku sempat mendengar malam mengetuk mimpi, namun aku lebih memilih pagi agar dapat memaknai rindu yang begitu gelap

kau bagaikan hujan dan aku bagaikan sehelai daun kering, kau menjelajahi setiap pori pori dedaunan untuk menemukan tempat persinggahan.

Lalu kusajakkan rindu ini lewat rintikan hujan dan semoga saja kau dapat mampu mengobatinya. Angin yang mendesaukan suara di getas ranting pepohonan, mungkin ada tangis yang tersimpan di balik kenangan, kenangan tentang masa lalu


Share:

Siapakah MAHAsiswa Itu







               MAHAsiswa adalah sebuah kata yang mengandung berjuta juta  maknah dan  sangat luas ruang lingkupnya.  MAHAsiswa adalah mereka yang terdaftar dalam sebuah instansi perguruan tinggi dan namanya tercantum dalam akun DIKTI. Akan tetapi mahasiswa bukan hanya memilik arti sesempit itu, karna di pundak mahasiswa banyak tanggung jawab yang harus di emban,  peran dan fungsi mahasiswa  sebagai agent of change, agen of control dan iron control, Moral force dll. Karena mahasiswa harus mampu menciptakan gerakan gerakan perubahan bagi Kampus lebih lebih bangsa,  harus menjadikan diri sebagai ikon gerakan pengontrol kestbailan kampus atau  bangsa, dan harus mampu menjadi kekuatan moral sebuah bangsa. Aku terlena dengan kata MAHAsiswa,,,,, MAHAsiswa itu Makhluk spesias apa sih, dari angkasa mana dia berasal atau mereka dari jin dan iblis atau,,,?? dari kaum  domba domba..


Yang saya kutif dari MORAL FORCE,  di dunia kampus merupakan dunia dimana setiap mahasiswa  dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau, disinilah di tuntut suatu tanggung jawab moral terhadap individual mahasiswa, selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki pranan sosial, yaitu bahwa Eksistensin mahasiswa dan juga segala perbuatan mahasiswa tidak hanya bermanfaat  untuk dirinya sendiri, tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Mahasiswa yang sudah terlanjur di cap oleh masyarakat sebagai insan intlektual bangsa,  seharusnya dapat mewujudkan status tersebut dalam rana kehidupan nyata.
Dalam artian menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa,  bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan  perubahan yang baik  dengan keintlektualnya
yang mahasiswa miliki selama berada di dunia mahasiswa.

MAHAsiswa,,,,,kutanyakan pada kalian;apa yang bisa di banggakan dari pejabat negeri ini? apakah kalian simpan foto mereka di kamar sebagai simbul kebanggaan? akankah kalian terpana dan kagum dengan pidato mereka? katakan dengan jujur,apakah kalian yakin bahwa mereka adalah putra/putri terbaik bangsa ini? bahkan jika mau di ulang,apakah kalian bisa terharu dan bangga dengan gaya hidup mereka? kurasa, semua di antara kalian hanya bisa katakan marah dan malu.kalian marah karena  pejabat itu tak ada yg bermutu.

Kalian bahkan malu karna tindakan ceroboh mereka. Kutanyakan pada kalian:adahkan di antara mereka yg minta maaf jika terjadi kesalahan? apakah menteri perhubungan pernah minta maaf jika ada kecelakaan? sanggupkah menteri pertanian mundur jika panen petani gagal? bahkan,mampukah anggota parlemen mohon ampun karna memboroskan anggaran? semua harapan itu hanyalah mimpi. Karna kalian tahu mereka bukan seperti yg kalian inginkan..

Jadi,,,,MAHAsiswa tidak hanya sekedar tau tentang ilmu ilmu perkuliahan semata akan tetapi mampu mengembangkan ilmu yang didapatinya sesuai dengan kemajuan zaman apalagi sekarang memasuki era tahun politik, MAHAsiswa juga harus mampu menyatakan sikap dan solusi untuk isu-isu yang terjadi secara nasional maupun global, mengembangkan pemikiran yang kritis dan bijak, dan melahirkan ide-ide yang kreatif dan inovatif untuk kepentingan bangsa dan negara.

Akan tetapi hari ini mahasiswa terjebak dalam dunia yang megharuskan mereka berada di zona kehedonismean, Kreatifitas menghilang dikarenakan ketidakpedulian dengan keadaan sekitar.  Mereka sibuk dengan tugas-tugas kampus yang diberikan oleh dosen. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang berpikir bahwa tugas akademik saja yang harus dikerjakan dalam dunia kampus. Kegiatan-kegiatan yang diluar akademik kampus, tinggalkan saja!. Berorganisasi pun kadang dilupakan, padahal ilmu organisasi merupakan ilmu kehidupan, Sehingga terciptalah mental MAHAsiswa abal-abal dalam artian status keMAHAsiswaannya diragukan karena tidak mampu menjadi garda terdepan bagi kemerosotan bangsa.

Melalu melalui sebuah organisasilah MAHAsiswa mengembangkan potensinya,, karena memang organisasi merupan ilmu kehidupan. Ada dua jenis organisasi kemhasiswaan yang di paparkan yaitu  organsisasi internal kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus adalah organisasi yang memiliki legalitas dari kampus. Organisasi ini memiliki tugas pokok dan fungsi  untuk mengurus wilayah kemahasiswaan dalam bidang legislasi dan eksekutif. Organisasi intra kampus meliputi : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan lainnya. Organisasi ekstra kampus adalah organisasi mahasiswa yang wilayah kerja dan geraknya berada diluar kampus. Organisasi ekstra kampus memiliki jaringan nasional, tidak seperti intra kampus yang hanya bersifat lokal kampus. Jenjang struktural organ ekstra sampai di kancah nasiona (Pengurus Besar Organisasi – biasanya di jakarta).

Organisasi ekstra kampus memiliki tugas melakukan pengkaderan untuk nantinya kader tersebut membumikan nilai idealis gerakan organ. Organisasi ekstra kampus antara lain : HMI, PMII,SMI,GMKI, PMKRI, IMM, KAMMI, GMNI, LMND, dan lainnya.
Organisasi internal kampus dengan organisasi ekstra kampus (OMEK)  bukan merupakan dua hal organisasi yang memiliki pandangan berbeda,  akan tetapi merupakan sebuah ladang berproses yang memiliki satu tujuan yakni mengabdi kepada bangsa dan negara serta mengimplementasikan nilai nilai tri dharma perguruan tinggi. Organisasi adalah sebuah jawaban dari kondisi mahasiswa hari ini,  organisasi adalah alat yang membantu para mahasiswa keluar dari  dalam zona kehedonismean,sehingga mahasiswa  tidak terkesan seperti domba domba tersesat.






Malang, 13 januari 2018

Share:

Selasa, 09 Januari 2018

Catatan pendek untuk penguasa


By : KR



           Dikenal namun bukan mengenal
Lihat cover menjadikan seseorang begundal
Tak seperti analisis amdal
Penguasa kebanyakan sosial
Menggunakan cara kapital
Menghalalkan organ vital
Mengalahkan darah kental

Ingatlah

Air yang dicercah tak akan putus
Penguasa bagai kaktus
Sudah ditunjuk sebagai pengutus
Bukan mengurus
Namun memutus

Bergaya dengan tongkat eksis

Mengalahkan artis
Namun R a s i s.





Malang, 09/01/2018
Share:

Celotehan gadis kecil


By : KR


Jangan tanya kemana amarahku.
Lelah jalani perkuliahan. Berharap team work tapi berakhir dengan sendiri. Mengatakan totalitas tanpa batas hanya sebuah omong kosong.  Katanya ingin menyongsong masa depan namun hanya tong kosong.
Lelahku dengan perkuliahan.

Dengan banyak kepala yg harus diadu. Hingga akhirnya ingin mengadu,  namun tak tau. Lupaku akan tersadar, kala panggilan Sang Rabb melalui gema-gema adzan yg telah berkumandang.  Yang mana kuyakini doa mama dan bapak selalu untuk kami anak anaknya. Inginku mengiba atas diri ini yang selalu memikirkan orang lain,  dan melupakan diri sendiri.


Lupaku akan bagaimana cara membahagiakan diri sendiri. 
Lelahku di perkuliahan dalam rutinitas yang monoton. Dengan teman yg jd penonton.
Lelahku di perkuliahan semoga menjadi LILLAHI.
Karna proses dibentur ter entur dan terbentuk semoga bisa menjadi akhirnya.
Tak ku sesali sama sekali menjalani walau banyak penentangan,  namun kukuh ku berdiri bukan soal harga diri namun jati diri. Ma, Pak doakan anakmu ini agar senantiasa mampu berdiri dalam Iman.





-Dari gadis kecil yg beranjak dewasa diperantauan-



Malang, 09/01/2018
Share:

Blogroll

Welcome text

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

SUDAH MERDEKAKAH KITA ?

D engan sedikit membuka mata,  coba lihatlah kondisi Negara kita saat ini, silahkan di cermati, bahwa begitu banyak kepincangan bahkan kekac...

jumlah pengunjung

Cari Blog Ini

BTemplates.com

artikel