Aku menanti sederetan bahagia, sengaja segala tuangan cerita ku titipkan pada media masa, agar kelak kau dapat membacanya.
Apa ini, lagi-lagi kau menyiksanya, bahkan ia ( dirimu sendiri ) lebih berbakti dari rasa yang hanya bertamu sebentar padamu. Jalan menuju merdeka kini samar-samar, bahkan tak nampak di peta pikiran, mungkin karena terlalu di marjinalkan oleh keadaan atau terlalu banyak mengkonsumsi ketidak adilan.
Jiwa itu memberontak ingin merdeka namun sayang, dia tak ada kuasa. Jangan gantungkan harapan pada manusia, sebab lama- kelamaan engkau akan merasakan kecewa yang berkepanjangan.
Jika lelah, rehatlah.
Ingat. Ada luka hati yang harus terobati.
Prioritaskan saja hatimu pada hal- hal yang membuatmu bahagia, jangan berlebihan menyiksanya sebab, dia tak pernah salah, merdekalah sebab itu devinisi bahagia.
Apa kau tidak kasihan padanya, dia ( Hati ) terlalu lelah dia hanya butuh istirahat sejenak untuk melanjutkan perjalanannya.
Jangan pernah merasa nyaman dengan kenyamanan yang orang lain berikan terhadap kita, karena disitu ada terselip keinginan orang lain yang entah menguntungkan atau malah merugikan kita.
Jangan kau jatuh hanya karena hujatan, jangan kau keberatan hanya karena perbuatan, kau harus tegar, karena hujatan bagai hujan yang harusnya menyegarkan bukan malah membuatmu larut dalam keterpurukan. Rehatlah, sebab lelahpun butuh tenaga.
0 komentar:
Posting Komentar