Dengan membaca, wawasan anda bertambah. dan menulis adalah sebuah stimulus agar eksistensi anda bisa dirasakan oleh banyak orang.

Blogroll

Senin, 16 Agustus 2021

SUDAH MERDEKAKAH KITA ?


Dengan sedikit membuka mata, coba lihatlah kondisi Negara kita saat ini, silahkan di cermati, bahwa begitu banyak kepincangan bahkan kekacau-balauan serta carut-marut dalam sistem ketatanegaraan kita.  


76 Tahun, bukanlah waktu yang singkat, banyak luka, banyak duka, banyak derita berserakan dimana-mana, bahkan nyawa hilang dari habitatnya. Dan Rakyat, sepertinya tak pernah terjamah oleh tangan-tangan penguasa.


Kita harus benar-benar mengerti, bahwa di Negri ini kesejahtraan memang tak pernah laku dan keadilan berlaku bagi segelintir etnis saja. Kita mungkin sudah merdeka, tapi penjajahan masih tetap ada, dari penjajahan ekonomi, politik, agama, pemikiran hingga soal kesejahtraan.


76 Tahun bangsa ini mendaulati dirinya merdeka, tapi rasanya begitu banyak rakyat yang sengsara, begitu banyak kebenaran yang di penjara. Dan Merdeka, kini tidak lebih dari sebatas kata yang di musiumkan maknanya.


Republik yang bernama INDONESIA adalah tanah air yang wajib di cintai oleh segenap bangsa, bagaimanapun keadaannya, meski kini, kita kembali dijajah, dijajah oleh bangsa kita sendiri lalu menjalankan semangat kemerdekan dengan segala bentuk Hak yang di marjinalkan. Percayalah... Kita tidak benar-benar merdeka, sebab merdeka pada hakikatnya adalah pembebasan dari segala bentuk penderitaan.






SELAMAT HARI KEMERDEKAAN

17 Agustus 2021



Share:

Kamis, 31 Desember 2020

TANGIS PENYAIR




Seorang penyair menulis puisi
menulis lukanya sendiri, luka rakyat yang terzolimi, 
lalu menghibur diri dalam bait-bait sunyi dan 
ditemani harapan yang tercemar 
dengan janji-janji. 

Penyair itu menangis dalam puisinya
dia bertanya, kemanakah perginya keadilan
yang dulu selalu di agung-agungkan
demi indahnya kesejahteraan. 

Ia melanjutkan puisinya
menyisipkan sebait doa, apakah keadilan 
akan selalu ada menghiasi alam semesta, 
ataukah hilang dimakan penguasa.

Pada akhirnya, ini hanyalah pembodohan
Pada akhirnya kami hanyalah tawanan, yang 
di bodoh-bodohi negara dengan segala bentuk 
kemewahan janji-janjinya. Pada akhirnya kami tertawa, tertawa dengan berlumur air mata, mengingat bodohnya mereka. 

Sudahlah, 
Hentikan tangismu sejenak, sudah terlalu banyak 
penindasan, sudah saatnya merenungi bahwa eksistensi kita, hanya makhluk tak bermakna di mata mereka. Oohh indahnya menulis dan disertai nikmatnya bacaan-bacan puisi yang tercipta dari luka-luka rakyat jelata.

Kita harus mengerti bahwa keadilan itu tak selalu ada, kesejahtraan itu hidup hanya dalam Imajinasi saja. Sederhanakan diri, hati-hati, sebab, hari-hari ini kekejaman penguasa tampil dengan desain kebaikannya.



© 31.12.2020
© Malang Jawa Timur 
Share:

Jumat, 13 Maret 2020

Rehatlah




Aku menanti sederetan bahagia, sengaja segala tuangan cerita ku titipkan pada media masa, agar kelak kau dapat membacanya.

Apa ini, lagi-lagi kau menyiksanya, bahkan ia ( dirimu sendiri ) lebih berbakti dari rasa yang hanya bertamu sebentar padamu. Jalan menuju merdeka kini samar-samar, bahkan tak nampak di peta pikiran, mungkin karena terlalu di marjinalkan oleh keadaan atau terlalu banyak mengkonsumsi ketidak adilan.

Jiwa itu memberontak ingin merdeka namun sayang, dia tak ada kuasa. Jangan gantungkan harapan pada manusia, sebab lama- kelamaan engkau akan merasakan kecewa yang berkepanjangan.

Jika lelah, rehatlah.
Ingat. Ada luka hati yang harus terobati.
Prioritaskan saja hatimu pada hal- hal yang membuatmu bahagia, jangan berlebihan menyiksanya sebab, dia tak pernah salah, merdekalah sebab itu devinisi bahagia.
Apa kau tidak kasihan padanya, dia ( Hati ) terlalu lelah dia hanya butuh istirahat sejenak untuk melanjutkan perjalanannya.

Jangan pernah merasa nyaman dengan kenyamanan yang orang lain berikan terhadap kita, karena disitu ada terselip keinginan orang lain yang entah menguntungkan atau malah merugikan kita.

Jangan kau jatuh hanya karena hujatan, jangan kau keberatan hanya karena perbuatan, kau harus tegar, karena hujatan bagai hujan yang harusnya menyegarkan bukan malah membuatmu larut dalam keterpurukan. Rehatlah, sebab lelahpun butuh tenaga.





Share:

Minggu, 08 Maret 2020

Arah Langkah















Perjalanan hidupku adalah puisi, setiap baitnya adalah imajinasi, karena tak kunjung usai mencari.
Di satu sisi kehidupan ini memang terasa sangat membosankan, lebih-lebih soal cinta, perasaan, pekerjaan dll. Dan yang paling membuat kita merasa bosan adalah ketika kita di hadapkan pada keadaan yang mengharuskan kita untuk menikmatinya, walau itu terasa sangat menyakitkan.

Ada begitu banyak project dalam kehidupan yang belum sempat kita jelajahi bahkan untuk di kerjakan dan secara tidak sadar kerja-kerja kemanusiaan condong kita tinggalkan.Tidakkah kita menyadari bahwa hidup ini adalah tentang pencarian arti.

Saat ini aku sangat beruntung sekali, bisa mengabadikan hal ini, sebab wajah-wajah yang aku lihat disini adalah sebagian besar dari kalangan INTEKTUAL yang gagal memahami dirinya sendiri,selamat berpoya-poya waktu, semoga lekas sembuh dari penyakit angkuh yang bersemayam dalam dirimu.

Ini tentang rindu yang tak kunjung temu, tentang kisah yang telah usai, tentang cinta yang berujung dusta, tentang hati yang telah patah, teruntuk langkah semoga tidak hilang arah, teruntuk asa semoga selalu setia, kelak akan kuceritakan padamu tentang betapa susahnya berjuang, namun tidak dihargai.

Gerak langkah mulai bertahta, mengisyaratkan sunyi pada diri, berharap ada semacam kalkulasi tentang jati diri yang mulai di hukum sepi. Sampai disini,kuharap tak ada kata menyerah, meski asa mulai lelah, bercanda tawalah dengannya untuk hanya sekedar bercerita tentang pahitnya sebuah perjuangan.







Share:

Kamis, 23 Januari 2020

Mencari Arti Cinta






Aku sedikit ingin bertanya padamu perihal cinta, adakah pemahaman radikal Manusia tentang apa itu cinta?? , sebab kini tafsiran Manusia pada umumnya tentang Cinta hanya bertumpu pada kerja kolektif antara adam dan hawa.
Mudah mengatakan cinta, namun cinta sendiri tidak betul betul manusia pahami.

Manusia tidak tau betul kenapa cinta di ciptakan, kenapa dinamakan cinta, dan mengapa tuhan memberikan cinta kepada Manusia. Manusia betul-betul terbuai dengan sabda sabda cinta.

Tidak sepatutnya manusia menghamba pada cinta yang ujung-ujungnya berakhir patah, sebab jatuh dari ketinggian cinta memerlukan daya tahan kekebalan hati,agar tidak mudah patah pada akhir perjalanannya.
Cinta itu bersemayam dalam diri manusia, namun terkadang kita harus meminjam cinta orang lain untuk mengaktifkan cinta yang ada pada diri kita sendiri.

Banyak yang tidak mengerti cinta, akibatnya banyak pula yang terluka karena salah menafsirnya. Banyak orang yang berpura-pura baik lantaran cinta,namun kebaikan semacam itu pada akhirnya meninggalkan luka,karena cinta tidak memandang dari kepura-puraan kita.

Cinta itu adalah wadah yang menampung keseluruhan rasa,tanpa rasa,cinta tak berarti apa-apa,pun sebaliknya rasa tanpa cinta akan membuat rasa kehilangan arah,cinta dan rasa seumpama ruh dan jasad pada diri manusia.

Dalam hal cinta manusia hanya pemula,cepat atau lambat pasti akan bertemu luka,entah besok atau lusa pasti akan ada patah. Bagi siapa saja yang memeluknya selamat mengeja,mudah-mudahan lancar membacanya dan semoga saja makna dapat kau tulis diakhir ceritanya.



Share:

Minggu, 25 Agustus 2019

Cita-cita,Cinta dan Luka




bang_candra95



Rasa itu kini samar-samar,berharap gemar namun pudar
Jika sejatinya cinta adalah kekurangan,maka tak seharusnya membuli sebuah perbedaan,engkau tau ?? bahwa hadirnya cinta adalah untuk menyatukan mereka yang berbeda,bukan yang sama,sebab yang sama adalah bonus dari perbedaan cinta.

Begitukah cara cinta beroprasi ?? Bukankah cinta itu sesuatu yang sangat esensial,lalu mengapa menjadikan pemeluknya nyaris tak berdaya dihadapannya.
Turut berduka atas cita yang hilang pada cinta,ketahuilah bahwa banyak cinta yang bercita cita ingin setia namun pada akhirnya luka. Aku pernah berfikir bahwa hidup itu derita bagi mereka yang pandai merawat luka dan akan sungguh sia sia bila kehangatan cinta hilang pada dirinya.


Gerak langkah kini mulai berjalan kearah lelah,berharap pada cinta namun dahaga dan akhirnya mulai  sirnah,mengapa cinta terlalu indah,merekayasa yang tak seharusnya direkayasa,menyembunyikan yang tak seharusnya disembunyikan,Jika mencintaimu adalah luka,maka perkenankanlah aku untuk mencari obatnya,agar tidak kudapati rasa sakit dalam perjalanannya. Cinta,,,kuharap tak ada luka dalam perjalananmu,jika ada,semoga lekas sembuh.


Selamat atas perjalanan panjangmu,semoga lelah dan dahaga tak berlama lama dalam prosesmu,jikapun berlama lama tak apa apa,asalkan engku mampu mendeteksi muara dari segala langkah. Kita hanya perlu kerja sama untuk meyukseskan agenda cinta,kepercayaan antar sesama adalah yang utama tak perlu ungkit ungkit kisah lama melalui cerita,cukup jadikan itu refrensi saja.
Tetaplah jaga asa yang kita punya,agar cita-cita bersama tak terlampau binasa.

















Share:

Kamis, 27 Juni 2019

Bercerita pada semesta





Dalam realitas dia menampilkan sisi manisnya sebab hanya dengan itu dia mampu tampil eksis dengan mereka golongan golongan manis.
Engkau bagai buku, membacamu adalah caraku Memahamimu sebab disetiap lembarnya terdapat cinta.

Ingin cepat cepat ku balek lembar selanjutnya agar aku merdeka memahaminya, kau harus tau bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala makhluk yang hidup dan menulisimu adalah caraku memerdakanmu dalam tulisan tulisanku, kedua-duanya adalah caraku mencintaimu.

Aku hanya serpihan kata yang tak pernah utuh,keseharianku adalah rapuh,jangankan menggapaimu untuk membayangkanmu saja aku tak mampu. Cinta itu kini menyendiri, bahkan nyaris tak percaya diri, mengapa cinta itu tidak se-kolektif ibu pada anaknya ataukah cinta itu hanya sebagai pelengkap ruang-ruang kosong semesta.

Adakah yang lebih indah selain mencintaimu kurasa tidak ada, sebab kini mencintai manusia adalah masalah. Pada semesta aku berkata-kata pada cinta aku perankan rasa,maka kini perkenankanlah luka untuk pergi meninggalkannya.Aku atau kamu tidak ada yang benar-benar kalah apalagi lelah sebab masing masing kita masih tetap ada asa dan ini hanya persoalan waktu semata.






Share:

Blogroll

Welcome text

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

SUDAH MERDEKAKAH KITA ?

D engan sedikit membuka mata,  coba lihatlah kondisi Negara kita saat ini, silahkan di cermati, bahwa begitu banyak kepincangan bahkan kekac...

jumlah pengunjung

Cari Blog Ini

BTemplates.com

artikel