Dengan membaca, wawasan anda bertambah. dan menulis adalah sebuah stimulus agar eksistensi anda bisa dirasakan oleh banyak orang.

Blogroll

Minggu, 18 Maret 2018

Pilu yang terpilupilukan





             Eksistensi rasa membuatku tak lagi merasa, bukan lantaran mati rasa. Tapi aku lebih memilih mengasingkan diri agar tidak menjadi dinamika dan membuat luka.
Berpijak pada pijakan yang rapuh membuat ku pilu dan terganggu, tak ada sepeserpun yang mengerti tentang hal ini, berharap kepastian namun tak pasti, berharap datang namun pergi, berjanji namun mengingkari, berharap sejahtera namun sengsara, mungkin ini yang dinamakan pilu yang kepilupiluan.

Ternyata ini lebih berat ketimbang rindu, semua akan menjadi dilema ketika keseluruhan rasa mulai merasakan sakit. Aku tak bisa mengelak mungkin lantaran keterbatasanku, atau aku yang terlalu memanjakan keadaan, sehingga membuatku terbelenggu.

Berdiam diri dalam kekosongan, tertusuk oleh angan dalam singgasana yang berpajangan ilusi ilusi liar,  berharap ada kepastian untuk menunjang elastisitas diri namun semuanya menjadi hal yang tak pasti. Mengonsumsi imajinasi agar dapat mengenyangkan hati, andai saja semua ini bisa di sugesti mungkin segerombolan kesejahteraan menghampiri.

Kini tak lagi ku butuh, semua tak pengaruh
Percuma. Andai kau rasa menjadi aku.
Setiap siklus mengonsumsi sakit yang menyakitkan,  ini bukan tentang hati atau kasmaran,  tapi ini tentang perjuangan memperjuangkan  hal hal konyol yang ku rasa. Ku buang semua keluhanku dalam bentuk kata-kata dan akan ku poles agar menjadi bermakna.  Jika ini merupakan dinamika akan ku ubah menjadi sajak aksara dan akan ku tayangkan melalui media masa.

Berbaring mingring di atas singgasana yang begitu empuk, mengkolaborasikan jari dan otak agar menjadi diksi dan akan ku prediksi melalui intusi. Semoga nanti pilu ini di jemput oleh angin, di basahkan oleh hujan, di terangi oleh cahaya, di kuatkan oleh energi, yah semoga saja. Menahan dan menahan adalah kegiatan yang sangat membosankan bahkan menyebalkan, ingin ku musnahkan segala hal yang menghalangiku untuk ber intuisi,tapi ku pikir biarlah sudah, biar jadi bumbu dalam ku ber intuisi.

Tung,tung,tung suara kendaraan tak bermotor yang melintas di depan teras rumah membawa sekumpulan energi yang siap di santap, namun aku lupa, bahwa lupa menjadi alat untuk menghilangkan rasa sakit,  ini bisa benar bisa salah tergantung anda dalam mentraktir rasa.



Malang, 18/03/2018

Share:

Selasa, 13 Maret 2018

Puisi untuk birokrasi yang lupa diri



bang_candra95

Kita MAHAsiswa ,,, kini berada pada zona dimana sistem membunuh kita secara perlahan, yang kaya menganggap ini biasa biasa saja, tapi bagaimana dengan yang kurang mampu wahai birokrasiku.  PIKIR ?????.

Kita MAHAsiswa,,, secara tidak sadar di perbudak oleh sistem yang membabi buta, birokrasi melihat tak pakai mata, mendengar tak pakai telinga, Mungkin karena kita dianggap sebagai bocah ingusan yang tak tau apa apa, tapi, inilah kita MAHAsiswa.

Kita MAHAsiswa,,, hari ini, di depan birokrasi ku coba berpuisi, puisi tentang birokrasi yang selalu membatasi hak asasi.Katanya, birokrasi adalah penyambung lidah MAHAsiswa untuk menyelsaikan studinya, tapi kenapa, belakangan ini kita sering mendengar keluhan kesal dari kawan kawan MAHAsiswa tentang birokrasi. KENAPA ???

Kita MAHAsiswa,,, masih saja bertanya tanya anggaran hilang kemana, katanya pembangunan tapiii mana ???
Dari tahun ke-tahun rupiah melambung tinggi ke-angkasa bagaikan pesawat tempur yang siap menggempur dompet-dompet orang tua kita.

Kita MAHAsiswa,,, butuh bukti bukan janji janji wahai para birokrasi, apakah kau buta, apakah kau tulih, melihat penomena yang terjadi silih berganti disini di tengah terik matahari kita berdiri, berdiri hanya untuk menyampaikan anspirasi untuk
kau realisasi.




Malang, 13/03/2018

Share:

Kamis, 08 Maret 2018

HANYA TULISAN TAK MENGANDUNG MAKNA



Siklus waktu berjalan begitu cepatnya, secara tidak sadar yang dekatpun mulai menhghilang. Aku yang tertikam sunyi dalam kekosongan terpenjara dalam angan, angan yang begitu ambisi namun belum sempat kurealisasi, bukan lantaran tak punya aksi untuk realisasi, tapi aku lebih memilih tradisi ngopi dan berdiskusi agar imajinasi tak menjadi basi.

Semua hal tentang segala hal adalah ilmu namun tidak banyak orang yang mengetahuinya,
mungkin lantaran sifat kehedonismean yang membabibuta. Kucoba paksakan imajinasi berdiskusi dengan intuisi dan mengonsep ilustrasi agar dapat menjadi diksi dan akan ku promosi melalui 
bait bait puisi yang dapat kau nikmati dalam kenyamananmu nanti.

Mungkin anda menganggapnya, ini suatu hal yang sangat bodoh, iyaaah,, anggapan anda benar.
Aku hanyalah insan yang sangat kurang dalam segala hal, dengan kekuranganku dan kebodohanku menjadi saksi bisu bahwa inilah aku.

Bersajak tentang jejak diri yang di diskriminasi oleh sang waktu. Inilah aku,, yang hanya bisa menyelipkan keluhan dalam bait bait puisi.Inilah aku,, yang secara diam diam diperbudak oleh sajak sajak.Inilah aku,, yang selalu bercerita memalui prantara aksara. Inilah aku,, yang memanfaatkan sastra sebagai ladang dalam berkarya bagiku ke-semuanya itu hanyalah hobi yang ter-asupi seni.



Malang, 05/03/2018
Share:

Tentang ayah








Malam ini, lagi lagi kuperintahkan tangan ini untuk menulis tentangmu dalam sebuah wadah kertas putih polos.

Ayah,,,, 

Apa kabar, aku berharap mudah mudahan engkau selalu dalam lindungan yang maha pelindung, dalam diam ku merindu, rindu akan canda tawamu, rindu akan marahmu,rindu akan segala hal tentangmu.

Entah mengapa, penyakit yang mengatas-namakan rindu, lagi lagi menyerangku.
Ingin ku obati penyakit ini melalui sebuah pertemuan, tapi apalah dayaku yang hanya bisa menyelipkan berbait bait doa untukmu 
di waktu sholatku.

Ayah,,,,

Terimakasih sudah selalu setia mengajariku tentang susahnya mencari nafkah.
Terimakasi juga sudah selalu mengajariku tentang problematika kehidupan walau, ku tau tidak dengan kata terimakasih untuk membalasnya, tapi untuk saat ini hanya dengan kata terimakasi yang menjadi perwakilan syukurku kepadamu.

Ayah,,,,,

Maaf jika sampai saat ini aku belum bisa membahagiakanmu, maaf jika selama ini aku selalu membuatmu marah, yang jelas membahagiakanmu adalah visi misi utamaku.





Malang,06/02/2018 



Share:

Blogroll

Welcome text

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

SUDAH MERDEKAKAH KITA ?

D engan sedikit membuka mata,  coba lihatlah kondisi Negara kita saat ini, silahkan di cermati, bahwa begitu banyak kepincangan bahkan kekac...

jumlah pengunjung

Cari Blog Ini

BTemplates.com

artikel