Dalam realitas dia menampilkan sisi manisnya sebab hanya dengan itu dia mampu tampil eksis dengan mereka golongan golongan manis.
Engkau bagai buku, membacamu adalah caraku Memahamimu sebab disetiap lembarnya terdapat cinta.
Ingin cepat cepat ku balek lembar selanjutnya agar aku merdeka memahaminya, kau harus tau bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala makhluk yang hidup dan menulisimu adalah caraku memerdakanmu dalam tulisan tulisanku, kedua-duanya adalah caraku mencintaimu.
Aku hanya serpihan kata yang tak pernah utuh,keseharianku adalah rapuh,jangankan menggapaimu untuk membayangkanmu saja aku tak mampu. Cinta itu kini menyendiri, bahkan nyaris tak percaya diri, mengapa cinta itu tidak se-kolektif ibu pada anaknya ataukah cinta itu hanya sebagai pelengkap ruang-ruang kosong semesta.
Adakah yang lebih indah selain mencintaimu kurasa tidak ada, sebab kini mencintai manusia adalah masalah. Pada semesta aku berkata-kata pada cinta aku perankan rasa,maka kini perkenankanlah luka untuk pergi meninggalkannya.Aku atau kamu tidak ada yang benar-benar kalah apalagi lelah sebab masing masing kita masih tetap ada asa dan ini hanya persoalan waktu semata.